Minggu, 16 Februari 2014

Pembebasan Irian Barat



MAKALAH IPS

IX – D
 


















DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG
SMP NEGERI 8
TAHUN AJARAN 2013 / 2014




KATA  PENGANTAR



Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami Tim Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan kami membuat makalah ini untuk menambah nilai tugas berdiskusi kelompok pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang dibimbing oleh Ibu Herminingsih.

Disamping bertujuan untuk menambah nilai, kami juga ingin membantu para pembaca agar lebih mudah memahami pelajaran yang bersangkutan dengan materi kami yang mengangkat bab “Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat”. Kami menyusun makalah ini dengan bantuan Ibu Guru kami, dan menambahkan materi yang diambil dari situs internet.

Semoga tugas kami ini dapat membuahkan nilai maksimal dan membantu pemahaman materi kepada Anda. Makalah ini belum sempurna dan kami harap dapat bantuan kerjasamanya dari setiap pihak.
Demikian
hasil makalah kami, atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak kami ucapkan banyak terima kasih.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa pun yang membaca
.










Malang, 25 Juli 2013




Penulis





BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang
Irian Barat merupakan wilayah Indonesia yang terletak dibagian paling timur. Dengan kekayaan alamnya seperti bahan-bahan industri yang sangat dibutuhkan oleh Negara-negara di Eropa. Diantara Negara-negara itu adalah Belanda. Belandamenguasai Irian Barat sebenarnya sudah sejak tahun 1828. Namun, penguasaan secar hukum sesungguhnya baru dimulai pada tahun 1898. Ketika itu, parlemen Belanda menyetujui untuk mendirikan pemerintahan di Irian Barat.
Pada tahun 1939 – 1945 berlangsung perang dunia II. Perang Pasifik merupakan bagian dari perang dunia II. Berlangsungnya perang Pasifik mengubah posisi belanda di Irian Barat. Kedudukan belanda digantikan oleh jepang. Jepang mulaimenguasai Irian Barat tanggal 19 april 1942. Selama perang Dunia II jepang berkuasadi Irian Barat. Namun, akhir perang dunia II ditandai dengan kekalahan pihak Jepangdan kemenangan di pihak sekutu. Kemenangan sekutu memberi peluang kepada belanda untuk menjajah kembali Indonesia terutama Irian Barat. Maka dari itulah pemerintah Indonesia melakukan upaya pembebasan Irian Barat.


1.2   Tujuan

A.   Menguraikan latar belakang terjadi perjuangan mengembalikan Irian Barat.
B.   Mengidentifikasi upaya pengembalian Irian Barat melalui diplomasi, konfrontasi, politik-ekonomi, dan TRIKORA.
C.   Mendeskripsikan persetujuan New York dan Pepera






BAB II
PEMBAHASAN

A.   Latar belakang terjadinya perjuangan mengembalikan Irian Barat

Salah satu keputusan KMB menyatakan bahwa status Irian Barat akan ditunda setahun sesudah pengakuan kedaulatan. Dari keputusan ini terjadi perbedaan penafsiran antara Indonesia dengan Belanda. Pihak Indonesia menafsirkan bahwa Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Tetapi pihak  Belanda menafsirkan hanya akan merundingkan saja masalah Irian Barat. Dalam perjalanan waktu, Belanda tidak mau membicarakan masalah Irian Barat dengan Indonesia. Itulah sebabnya bangsa Indonesia dengan berbagai upaya terus berjuang untuk merebut Irian Barat.

B.    Perjuangan Diplomasi : Pendekatan Diplomasi

1.     Perundingan Bilateral Indonesia Belanda
Pada tanggal 24 Maret 1950 diselenggarakan Konferensi Tingkat Menteri Uni Belanda - Indonesia. Konferensi memutuskan untuk membentuk suatu komisi yang anggotanya wakil-wakil Indonesia dan Belanda untuk menyelidiki masalah Irian Barat. Hasil kerja Komisi ini harus dilaporkan dalam Konferensi Tingkat Menteri II di Den Haag pada bulan Desember 1950. Ternyata pembicaraan dalam tingkat ini tidak menghasilkan penyelesaian masalah Irian Barat. Pertemuan Bilateral Indonesia Belanda berturut-turut diadakan pada tahun 1952 dan 1954, namun hasilnya tetap sama, yaitu Belanda enggan mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia sesuai hasil KMB.
2.     Melalui Forum PBB
Setelah perundingan bilateral yang dilaksanakan pada tahun 1950, 1952 dan 1954 mengalami kegagalan, Indonesia berupaya mengajukan masalah Irian Barat dalam forum PBB. Sidang Umum PBB yang pertama kali membahas masalah Irian Barat dilaksanakan tanggal 10 Desember 1954. Sidang ini gagal untuk mendapatkan 2/3 suara dukungan yang diperlukan untuk mendesak Belanda. Indonesia secara bertrurut turut mengajukan lagi sengketa Irian Barat dalam Majelis Umum X tahun 1955, Majelis Umum XI tahun 1956, dan Majelis Umum XII tahun 1957. Tetapi hasil pemungutan suara yang diperoleh tidak dapat memperoleh 2/3 suara yang diperlukan.
3.     Dukungan Negara Negara Asia Afrika (KAA)
Gagal melalui cara bilateral, Indonesia juga menempuh jalur diplomasi secara regional dengan mencari dukungan dari negara-negara Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Indonesia tahun 1955 dan dihadiri oleh 29 negara-negara di kawasan Asia Afrika, secara bulat mendukung upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali Irian sebagai wilayah yang sah dari RI. Namun suara bangsa-bangsa Asia Afrika di dalam forum PBB tetap tidak dapat menarik dukungan internasional dalam sidang Majelis Umum PBB.

C.  Perjuangan dengan konfrontasi politik dan ekonomi
Kegagalan pemerintah Indonesia untuk mengembalikan Irian Barat baik secara bilateral, Forum PBB dan dukungan Asia Afrika, membuat pemerintah RI menempuh jalan lain pengembalian Irian Barat, yaitu jalur konfrontasi. Berikut ini adalah upaya Indonesia mengembalikan Irian melalui jalur konfrontasi, yang dilakukan secara bertahap.
·         Pembatalan Uni Indonesia Belanda
Setelah menempuh jalur diplomasi sejak tahun 1950, 1952 dan 1954, serta melalui forum PBB tahun 1954 gagal untuk mengembalikan Irian Barat kedalam pangkuan RI, pemerintah RI mulai bertindak tegas dengan tidak lagi mengakui Uni Belanda Indonesia yang dibentuk berdasarkan KMB. Ini berarti bahwa pembatalan Uni Belanda Indonesia secara sepihak oleh pemerintah RI berarti juga merupakan bentuk pembatalan terhadap isi KMB. Tindakan pemerintah RI ini juga didukung oleh kalangan masyarakat luas, partai-partai dan berbagai organisasi politik, yang menganggap bahwa kemerdekaan RI belum lengkap / sempurna selama Indonesia masih menjadi anggota UNI yang dikepalai oleh Ratu Belanda. Pada tanggal 3 Mei 1956 Indonesia membatalkan hubungan Indonesia Belanda, berdasarkan perjanjian KMB. Pembatalan ini dilakukan dengan Undang Undang No. 13 tahun 1956 yang menyatakan, bahwa untuk selanjutnya hubungan Indonesia Belanda adalah hubungan yang lazim antara negara yang berdaulat penuh, berdasarkan hukum internasional. Sementara itu hubungan antara kedua negara semakin memburuk, karena :
1.    terlibatnya orang-orang Belanda dalam berbagai pergolakan di Indonesia (APRA, Andi Azis, RMS)
2.     Belanda tetap tidak mau menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

·         Pembentukan Pemerintahan Sementara Propinsi Irian Barat di Soasiu (Maluku Utara)
Sesuai dengan Program Kerja Kabinet, Ali Sastroamidjojo membentuk Propinsi Irian Barat dengan ibu kota Soasiu (Tidore). Pembentukan propinsi itu diresmikan tanggal 17 Agustus 1956. Propinsi ini meliputi wilayah Irian Barat yang masih diduduki Belanda dan daerah Tidore, Oba, Weda, Patrani, serta Wasile di Maluku Utara.
·         Pemogokan Total Buruh Indonesia
Sepuluh tahun menempuh jalan damai, tidak menghasilkan apapun. Karena itu, pada tanggal 18 Nopember 1957 dilancarkan aksi-aksi pembebasan Irian Barat di seluruh tanah air. Dalam rapat umum yang diadakan hari itu, segera diikuti pemogokan total oleh buruh-buruh yang bekerja pada perusahaan-perusahaan milik Belanda pada tanggal 2 Desember 1957. Pada hari itu juga pemerintah RI mengeluarkan larangan bagi beredarnya semua terbitan dan film yang menggunakan bahasa Belanda. Kemudian KLM dilarang mendarat dan terbang di seluruh wilayah Indonesia.
·         Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda
Pada tanggal 3 Desember 1957 semua kegiatan perwakilan konsuler Belanda di Indonesia diminta untuk dihentikan. Kemudian terjadi serentetan aksi pengambil alihan modal perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia, yang semula dilakukan secara spontan oleh rakyat dan buruh yang bekerja pada perusahaan-perusahaan Belanda ini. Namun kemudian ditampung dan dilakukan secara teratur oleh pemerintah. Pengambilalihan modal perusahaan perusahaan milik Belanda tersebut oleh pemerintah kemudian diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1958.
·         Pemutusan hubungan diplomatik
Hubungan diplomatik Indonesia – Belanda bertambah tegang dan mencapai puncaknya ketika pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda. Dalam pidato Presiden yang berjudul ”Jalan Revolusi Kita Bagaikan Malaikat Turun Dari Langit (Jarek)” pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 15, tanggal 17 Agustus 1960, presiden memaklumkanpemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda. Tindakan ini merupakan reaksi atas sikap Belanda yang dianggap tidak menghendaki penyelesaian secara damai pengembalian Irian Barat kepada Indonesia. Bahkan, menjelang bulan Agustus 1960, Belanda mengirimkan kapal induk ” Karel Doorman ke Irian melalui Jepang. Disamping meningkatkan armada lautnya, Belanda juga memperkuat armada udaranya dan angkutan darat nya di Irian Barat. Karena itulah pemerintah RI mulai menyusun kekuatan bersenjatanya untuk mempersiapkan segala sesuatu kemungkinan. Konfrontasi militer pun dimulai.
D.   Tri Komando Rakyat (Trikora)
v     Dalam pidato  ”Membangun Dunia Kembali” di forum PBB tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno berujar, ”......Kami telah mengadakan perundingan-perundingan bilateral......harapan lenyap, kesadaran hilang, bahkan toleransi pu n mencapai batasnya. Semuanya itu telah habis dan Belanda tidak memberikan alternatif lainnya, kecuali memperkeras sikap kami.”
Tindakan konfrontasi politik dan ekonomi yang dilancarkan Indonesia ternyata belum mampu memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat. Pada bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua, bahkan dalam Sidang umum PBB September 1961, Belanda mengumumkan berdirinya Negara Papua. Untuk mempertegas keberadaan Negara Papua, Belanda mendatangkan kapal induk ”Karel Doorman” ke Irian Barat.
Terdesak oleh persiapan perang Indonesia itu, Belanda dalam sidang Majelis Umum PBB XVI tahun 1961 mengajukan usulan dekolonisasi di Irian Barat, yang dikenal dengan ”Rencana Luns”.
Menganggapi rencana licik Belanda tersebut, pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di Yogyakarta, Presiden Soekarno mengumumkan TRIKORA dalam rapat raksasi di alun-alun utara Yogyakarta, yang isinya :
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda
2. Kibarkan sang Merah Putih di irtian Jaya tanah air Indonesia
3. Bersiap melaksanakan mobilisasi umum

v  Pembentukan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
Sebagai langkah pertama pelaksanaan Trikora adalah pembentukan suatu komando operasi, yang diberi nama ”Komando Mandala Pembebasan Irian Barat”. Sebagai panglima komando adalah Brigjend. Soeharto yang kermudian pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor Jenderal.
Panglima Komando : Mayjend. Soeharto
Wakil Panglima I : Kolonel Laut Subono
Wakil Panglima II : Kolonel Udara Leo Wattimena
Kepala Staf Gabungan : Kolonel Ahmad Tahir
Komando Mandala yang bermarkas di Makasar ini mempunyai dua tujuan :
1. merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan operasi militer untuk mengembalikan Irian barat ke dalam kekuasaan Republik Indonesia
2. mengembangkan situasi militer di wilayah Irian barat sesuai dengan perkembangan perjuangan di bidang diplomasi supaya dalam waktu singkat diciptakan daerah daerah bebas de facto atau unsur pemerintah RI di wilayah Irian Barat
Dalam upaya melaksanakan tujuan tersebut, Komando Mandala membuat strategi dengan membagi operasi pembebasan Irian Barat menjadi tiga fase, yaitu :
1. Fase infiltrasi
Dimulai pada awal Januari tahun 1962 sampai dengan akhir tahun 1962, dengan memasukkan 10 kompi ke sekitar sasaaran tertentu untuk menciptakan daerah bebas de facto.
2. Fase Eksploitasi
Dimulai pada awal Januari 1964 sampai dengan akhir tahun 1963, dengan mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan, menduduki semua pos pertahanan musuh yang penting.
3. Fase Konsolidasi
Dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1964, dengan menegakkan kekuasaan RI secara mutlak di seluruh Irian Barat. Sebelum Komando mandala bekerja aktif, unsur militer yang tergabung dalam Motor Boat Torpedo (MTB) telah melakukan penyusupan ke Irian Barat. Namun kedatangan pasukan ini diketahui oleh Belanda, sehingga pecah pertempuran di Laut Arafura. Dalam pertempuran yang sangat dahsyat ini, MTB Macan Tutul berhasil ditenggelamkan oleh Belanda dan mengakibatkan gugurnya komandan MTB Macan Tutul Yoshafat Sudarso (Pahlawan Trikora). Sesuai dengan tugas dari Sekjend PBB ( U Than ), Elsworth Bunker pun mengadakan penelitian masalah ini, dan mengajukan usulan yang dikenal dengan ”Proposal Bunker”. Adapun isi Proposal Bunker tersebut adalah sebagai berikut :
Belanda harus menyerahkan kedaulatan atas Irian barat kepada Indonesia melalui PBB dalam jangka waktu paling lambat dua tahun”
Usulan ini menimbulkan reaksi : 
1. Dari Indonesia : meminta supaya waktu penyerahan diperpendek
2. Dari Belanda : setuju melalui PBB, tetapi tetap diserahkan kepada Negara Papua Merdeka.

v  Operasi Jaya Wijaya
Pelaksanaan Operasi :
1.    Maret - Agustus 1962 dilancarkan operasi pendaratan melalui laut dan udara
2.     Rencana serangan terbuka untuk merebut Irian Barat sebagai suatu operasi penentuan, yang diberi nama Operasi Jaya wijaya”. Pelaksanaan operasi adalah sebagai berikut :
a.    Angkatan Laut Mandala dipimpin oleh Kolonel Soedomo membentuk tugas amphibi 17, terdiri dari 7 gugus tugas
b.      Angkatan Udara Mandala membentuk enam kesatuan tempur baru.
Sementara itu sebelum operasi Jayawijaya dilaksanakan, diadakan perundingan di Markas Besar PBB pada tanggal 15 Agustus 1962, yang menghasilkan suatu resolusi penghentian tembak menembak pada tanggal 18 Agustus 1962.

E.    Persetujuan New  York
Setelah operasi-operasi infiltrasi mulai mengepung beberapa kota penting di Irian Barat, sadarlah Belanda dan sekutu-sekutunya, bahwa Indonesia tidak main-main untuk merebut kembali Irian Barat. Atas desakan Amerika Serikat, Belanda bersedia menyerahkan irian Barat kepada Indonesia melalui Persetujuan New York / New York Agreement.
Isi Pokok persetujuan :
1. Paling lambat 1 Oktober 1962 pemerintahan sementara PBB (UNTEA) akan menerima serah terima pemerintahan dari tangan Belanda dan sejak saat itu bendera merah putih diperbolehkan berkibar di Irian Barat..
2. Pada tanggal 31 Desember 11962 bendera merah putih berkibar disamping bendera PBB.
3. Pemulangan anggota anggota sipil dan militer Belanda sudah harus selesai tanggal 1 Mei 1963
4. Selambat lambatnya tanggal 1 Mei 1963 pemerintah RI secara resmi menerima penyerahan pemerintahan Irian Barat dari tangan PBB
5. Indonesia harus menerima kewajiban untuk mengadakan Penentuan Pendapat rakyat di Irian Barat, paling lambat sebelum akhir tahun 1969.
Sesuai dengan perjanjian New York, pada tanggal 1 Mei 1963 berlangsung upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA kepada pemerintah RI. Upacara berlangsung di Hollandia (Jayapura). Dalam peristiwa itu bendera PBB diturunkan dan berkibarlah merah putih yang menandai resminya Irian Barat menjadi propinsi ke 26. Nama Irian Barat diubah menjadi Irian Jaya ( sekarang Papua )

F.    Arti penting penentuan pendapat rakyat (Pepera) di Irian Barat
             Pada tahun 1969 diselenggarakanlah Penetuan Pendapat Rakyat        ( Pepera ) di Irian Barat dan hasilnya adalah bahwa rakyat Irian Barat tetap menghendaki sebagai bagian dari  wilayah Republik Indonesia.
            Penyelesaian sengketa masalah Irian Barat anatara Indonesia dengan Belanda melalui Persetujuan New York dan dilanjutkan dengan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) merupakan cara yang adil. Dalam persoalan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat= plebisit) menurut Persetujuan New York, pihak Belanda juga menenjukan sikapnya yang baik.
             Hasil dari Pepera  yang memutuskan secara bulat bahwa Irian Barat tetap merupakan bagian dari Indonesia. Hasil Pepera ini membuka jalan bagi persahabatan RI-Belanda. Lebih-lebih setelah tahun 1965, hubungan RI-Belanda sangat akrab dan banyak sekali bantuan dari Belanda kepada Indonesia baik melalui IGGI (Inter Governmental Grouf for Indonesia) atau diluarnya.
DAFTAR PUSTAKA


http://widhisejarahblog.blogspot.com/2010/09/perjuangan-bangsa-indonesia-merebut.html
http://www.scribd.com/doc/72936310/Makalah-Sejarah-Pembebasan-Irian-Barat
Sutarto.(2008) IPS untuk SMP/MTs Kelas IX.










Senin, 10 Februari 2014

Story Telling

KING OF THE MOUSE


Long time ago in far far away land there was a big male mouse.  He was very strong. He could beat his enemies  with his teeth and claw.  He was so big for a mouse that cats did not want to eat him. 
Day by day, the big mouse grew stronger and stronger.  So he wanted to become a king.  His intention was inspired by human being.  Then he told the cats about his intention.  First they laughed at him.

‘You want to be a king?  Come on!’

“Yes, please allow me to become the king of mouse here’

‘I am the number one cat here but still I am not a king’

But suddenly he got a brilliant idea. 

‘Oh, OK then.  If you really want to become the mouse king I and the whole cat community will fully support you.  Anybody stands in your way will become our enemy.  If you need help,  just call us.  We will come immediately and ready to help twenty for hours a day.  But there is a condition’

‘What’s that?’

‘You must give us ten mice per day for the rest of your life’

‘Oh, that’s not fair.  You do nothing and you ask for ten mice per day?’

‘You said we do nothing?  We support you.  I know there is a strong mouse over there ready to eliminate you.  In one year he will be stronger than you.  He will be more than ready to be a king.  I believe he will be ready to give us fifteen mice per day.  So the choice is yours’

OK, I agree.  But please help me to eliminate him’

‘You are very wise.  Of course we will eliminate him. From now on you are the king of all mouse in this area.  Your words will become law’

‘Thank you very much for your support.  I invite you to my inauguration tomorrow’.

‘I have a better idea’ Said number one cat.

‘You’d better cancel your inauguration.  Tell your humble citizen that your king is human being.  Tell them that you will represent the king.  You rule on behalf of the king.  That way you will be more powerful’

‘Thanks for your brilliant idea’

The next day the big mouse called all mouse in the neighborhood.  In front of them he made a declaration.

‘From now on our area become a kingdom of mice.  The ruler is His Majesty King Prabu.  But he is very busy, he cannot take care of the day to day operation of our community.  Therefore he appointed me as your chief.  So please obey all my command.  And here is my first order.  All of you must work hard to provide offerings for our king.  The offering must be put in front of my house.  And everyday the king needs ten mice to work for him’

Since then on they gave offerings of food, fruits, and vegetables to their king.  And the big mouse gave ten mice daily to king’s palace.  But then something went wrong.  The big mouse was taking ten mice to the palace when it happened.  One of them was a strong male mouse.  As they arrived in the palace, he was shocked when he saw cats had been waiting for them.  Then he ran as fast as he could.  The cats chased him.  Luckily he could hide in a ditch.  After that he told the  mouse community. 

‘Hey, the big mouse is a liar!  He betrayed us.  He sacrificed us to the cats.  I saw our friends were eaten by cats.  I am sure he eats our offerings too’

His words traveled fast.  All members of the mouse community knew this secret.  The crowd of mice then came to the big mouse’s house.

‘Hey big mouse, why do you sacrificed our friends to the cats?

‘It was a mistake.  The cats attacked us when we were there’.

‘Liar !  You must be punished !  We will tell the king about this’.

‘I am your king !  I am the real king.  Obey my command!’

‘Liar! Bring him to the king!’

The angry crowd got out of control.  Then they attacked the big mouse. He was exhausted he could not fight anymore. The big mouse died a tragic death.  His body was bitten to pieces.  Mice remembered him as a liar and an oppressor who betrayed his own community.